Sunday, August 28, 2016

Bukan yang Teristimewa

Aku bukan yang teristimewa,
bukan yang kau paling khususkan,
bukan jua yang kau paling dahulukan.

Aku tak jauh berbeda dengan mereka yang pernah mengisi harimu.
Yang pernah kau pijarkan senjanya,
menjadi yang paling indah di landskapnya.
Begitu pula bermelodi untuk mereka,
kau pasti menjadi yang sangat merdu diantara alunan-alunan lainnya.

Namun aku,
dia,
dia,
dan dia,
mempunyai alunan yang sama bagimu,
kami hanyalah segelintir not dalam lagu yang sama,
berbagi nada dengan kenangan tersendiri.

Tapi kamu,
kamu selalu berbeda dari yang pernah mengisi hariku,
kamu mempunyai pesonamu sendiri,
yang entah mengapa tak pernah luput dari pucuk mataku.

Katamu jangan hiraukan mereka yang pernah mengisi hatimu,
tapi mau bagaimana lagi,
karna ku dan mereka tak jauh berbeda.
Hanya berharap kelak menjadi yang teristimewa bagimu.

Hati memang tak bisa bohong,
di ratusan hari kebersamaan kita selalu terselip rasa khawatir.
Bahwa kelak rasamu pada yang lain akan terpicu di sepersekian detik saat kita tak sedang bersama.
Walau pada akhirnya kerap ku jalani hari dengan berbohong.

Tapi toh pada akhirnya,
memang tidak ada yang istimewa dari diriku ini.

No comments:

Post a Comment