Sunday, July 14, 2019

Dua belati

Pernah aku sedemikian sakitnya,
Hingga terus menyalahkan dan menuduh bahwa kamu tak punya hati.

Menelantarkan ku yang sedang kau genggam erat,
lalu lari begitu saja.

Dulu aku tak pernah mengerti,
Kenapa dunia tega-teganya memberiku sakit yang begitu hebatnya,
Dan terus memaki semesta karna sudah terlampau kejam dengan hatiku.

Sampai akhirnya kamu mati-matian memohon maafku,
Tahun ke tahun.

Sampai akhirnya aku lihat sedihmu,
Bahwa bukan hanya aku yang kecewa,
Tapi kamu juga terlarut di dalamnya.

Sampai akhirnya, ku lihat tulusmu,
Bahwa kita pernah bahagia,
Dan aku tidak pernah sendiri.

Namun nyatanya, perpisahan tak dapat dihentikan.
Dan  di antara kita berdua, hanya kamu yang cukup tegar untuk melepas pelatuknya.

Maka, wahai jiwa yang pernah membawa sedih,
Kini aku mengerti semua bukan salah siapa,
Dan rasa ku tak pernah sendiri.

No comments:

Post a Comment