Tuesday, April 30, 2013

Kelas Puisi Cinta

Hari ini, di kelas Bahasa Indonesia ada pelajaran Puisi. Kami diminta untuk membuat puisi cinta yang berisikan 7 bagian pohon, 5 rasa, dan 7 bentuk.

Ini adalah hasil puisi (lebih pantas disebut sebagai curhatan sih) 30 menit saya


Aku, Kamu, dan Kita


Kita
Semestinya menjadi bulatan aksara yang bertintakan cinta
Hingga ia tak bisa menemukan titik akhir.

Kita
Seharusnya bibit cinta ini disirami air
Hingga ia berakar dan tumbuh menjadi pohon yang kokoh di hatimu
Memekarkan bunga yang kelak akan memaniskan mimpimu.

Aku
Asa ini kian lama berubah wujud menjadi ranting
Ia manjadi rapuh karna pahitnya cinta
Logika dan hati ini bak dua garis sejajar
Sejauh apapun mereka melaju, mereka akan tetap berada di jalur yang berbeda.

Kamu
Hambar sudah rasa ini untukmu
Atau mungkin cinta ini sudah terlalu asam bagimu
Hingga tak kuat lagi kau untuk menikmatinya
Bak Raflessia Arnoldi yang baunya tak sedap
Hingga tak kuat lagi kau untuk berada di sisiku.

Kita
Seperti berusaha untuk mempertemukan segitaga dan kubus
Hingga berubah menjadi trapesium dan abstrak cinta dibuatnya.

Kita
Kini berada di musim gugur.
Daun-daun cinta kita sedang diterpa angin
Berjatuhan dari dahan yang beratasnamakan cinta
Sehingga rontok ia dibuatnya.

Kita
Cinta ini sudah seperti buah yang telah membusuk
Tak ada lagi yang bisa dipertahankan darinya
Asa ini pun sudah habis dimakan waktu.

Cinta
Bukannya aku tidak mau menyambutmu
Namun aku takut untuk sekali lagi mengucapkan salam perpisahan padamu.

No comments:

Post a Comment