Saturday, May 11, 2013

Teman Hidup

Dia indah, meretas gundah.
Dia yang selama ini ku nanti, membawa sejuk, memanja rasa.
Dia yang selalu ada untukku.


Dahulu, aku percaya bahwa akhir bahagia itu tidak nyata. Akhir bahagia dan cinta sejati hanya hidup didalam novel yang menyentuh hati. Karna memang, dalam kehidupan nyata, hakhir bahagia tidak pernah kutemui. Hanya ada dua pilihan, entah itu meninggalkan atau ditinggalkan. Di novel pun begitu, akhir bahagia hanya ada karna sang penulis memotong cerita dibagian bahagia. seperti dimabuk kasmaran dan akhirnya bersatu. Penulis tak pernah menceritakan bagaimana akhir cerita cinta mereka. Penulis hanya memotongnya sampai akhirnya mereka bersatu.

Namun akhir-akhir ini, pola pikirku berubah. Akhir-akhir ini aku selalu berharap bahwa akhir bahagia itu ada. Dan yang merubah pola pikirku itu, hanya kamu seorang. Selalu kamu, dan aku harap akan terus menjadi kamu. 



Di dekatnya aku lebih tenang, bersamanya jalan lebih terang



Aku tak pernah ingin berkomitmen, hubunganku pun selalu berakhir kandas ditengah jalan. aku selalu menghabiskan malam panjang sebelum akhirnya memutuskan untuk berkomitmen, itupun tak pernah bertahan lama. Namun denganmu, entah mengapa aku tak perlu berfikir, hanya perlu merasa. Denganmu, aku tak lagi takut dengan kata "selamanya". Denganmu, aku tak takut dimakan waktu. Karna denganmu, semua terasa menyenangkan, tanpa harus ada asa yang dikerahkan.

Jika memang semua wanita memiliki daftar panjang akan teman hidup mereka, kau adalah satu-satunya orang yang berhasil membuatku melupakan itu. Entah melupakan atau memang kau sudah memenuhi apa yang kuinginkan, kubutuhkan,  dari sesosok lelaki. 



Tetaplah bersamaku jadi teman hidupku, berdua kita hadapi dunia.
Kau milikku, ku milikmu, kita satukan tuju.
Bersama arungi derasnya waktu.



Tetaplah disini. Tetaplah bersamaku. Jika aku diharuskan untuk memilih dengan siapakah ku akan mengarungi kehidupan, jawabannya adalah dengan dirimu. dahulu denganmu, kini dengamu, dan sampai kapanpun akan selalu dengan dirimu. Karna akun tak pernah membayangkan dengan siapa aku akan menghabiskan sisa hidupku selain bersamamu. Karna memang, sejauh ini, hanya kau yang mampu membuktikan padaku bahwa tak apa untuk hidup hanya dengan seseorang sepanjang hidupmu. Padahal aku adalah sesosok wanita yang tidak pernah bisa untuk hanya selalu bersama satu orang dengan jangka waktu yang panjang.

Aku mohon, jangan lepaskan genggammu. Karna hanya digenggamanmu lah ku merasa bisa untuk melangkah, walaupun diatas api. Karna hanya digenggamanmu lah aku merasa utuh, seperti sebagian dari diriku yang telah lama hilang akhirnya kembali bersatu. Karna dengan dirimu lah, akhirnya cermin mengatakan "dia untukmu, kamu sudah utuh sekarang"

Hari ini, adalah hari yang kita tunggu. Kedua cincin yang bertuliskan masing-masing nama kita akan terapit manis dijari kita. Jangan lepaskan itu. Jaga cinta mu hingga 50, bahkan 100 tahun kemudian. Karna hanya denganmulah aku rela untuk hidup didalam keabadian. Karna hanya dengan dirimulah aku akhirnya merasa utuh.



Bila di depan nanti banyak cobaan untuk kisah cinta kita, jangan cepat menyerah.
Kamu punya aku, aku punya kamu, selamanya akan begitu



Tetaplah menyayangiku, seperti ini, seperti sekarang, jangan pernah berubah, sampai kapanpun.

No comments:

Post a Comment