Wednesday, April 30, 2014

Akhir Cerita Cinta


Engkau adalah sebuah kisah manis yang tak pernah ku salin ke dalam sebuah buku. Karna seperti yang mereka bilang, buku selalu mempunyai akhirnya. Dan untuk kali ini saja, aku tak ingin kisah ini berakhir. Aku hanya ingin mengenangmu dalam ingatanku sendiri tanpa perlu membaginya kepada yang lain.Namun, aku tak akan pernah bisa membohongi waktu, karna pada akhirnya, walaupun kisah tersebut tidak tertuang oleh pena kedalam sebuah buku, kisah tetap merupakan kisah, yang mempunyai cerita, selalu ada awal dan ada akhir.

Dan hari ini, satu lagi cerita dari kisahku telah ku tutup manis. Terimakasih kepadamu yang telah berkenan untuk menjadi salah satu pemeran utama didalamnya. Tidak ada kata penyesalan di dalam cerita ku kali ini. Hanya ada cerita manis tentang kita. Terimakasih teruntukmu karna sudah berkenan mengisi ratusan hariku dengan senyuman, disaat buruk maupun bahagia.

Selama ratusan hari itu, aku selalu mengucap syukur kepada Tuhan karna sudah memberikan ku pendamping di sela-sela kekejian dunia ini. Hingga hari ini pun, aku masih mengucap syukur kepada Tuhan karna telah mempertemukan dan pernah mempersatukan kita berdua.

Selama ratusan hari itu, kau telah mengajari ku beribu hal yang tak bisa kusebut satu-persatu. Kau memperkenalkanku pada dunia baru yang belum pernah ku tapaki sebelumnya. Dan diantara kedua dunia kitalah, kita bersatu mencoba untuk mempersatukan dua dunia yang sangat berbeda.

Namun disini lah kita, mungkin memang sudah kehendak dari Yang Maha Esa bahwa kita sudah tidak sejalan lagi. Sudah tidak ada yang bisa diperjuangkan dari kita, karna memang kata "kita" pun sudah mulai memudar bagi aku dan kamu. Seperti memperjuangkan suatu khayal hingga kita pun akhirnya memutuskan untuk berhenti memperjuangkannya karna tahu itu mustahil. Setidaknya kita sudah berusaha. Jika toh memang usaha kita yang membawa kita dimana kita sekarang, aku bisa menerimanya.

Dan di jalan ini, di titik ini, kita memutuskan untuk akhirnya menutup cerita kita dan membuka lembaran baru dengan entah siapa tokoh utama selanjutnya di kisah masing-masing dari kita. Jika memang di pertangahan jalan kisah baru rasa rindu menyelimuti, tengoklah sejenak masa indah kita. Lalu, kembali menulis kembali kisah baru mu. Jadikanlah kisah kita sebagai pelajaran agar kelak kita bisa menulis kisah sempurna yang mempunyai akhir sempurna seperti yang kita inginkan. 

Karna bagiku, kau merupakan pelajaran termanis dalam hidupku. Dan untuk itu, aku ingin berterimakasih padamu. Atas semua yang telah kau ajarkan, kau berikan, dan semua yang telah kita alami dan lewati bersama


With love,
The one was yours

No comments:

Post a Comment