Thursday, December 20, 2018

Meragu

Teruntuk hati yang sedang ragu untuk mengungkapkan.

Kehati-hatianmu perlu ku acungi jempol.

Bukan mengapa,
Aku mengerti kau bermaksud untuk manjaga,
Agar cita tak menjadi pupus.

Walau sebenarnya aku pun ragu,
Hati mana yang kelak kau jaga atas kesegananmu?

Atau mungkin,
Keraguanmu butuh kau pertanyakan kembali,
Apa iya, dia bermaksud menjaga?
Atau hanya sekedar menunda?

Atau mungkin...
Keraguanmu hanya imajinasi belaka,
Agar kau dapat menghindar,
Atau menunda ketakutan.

Tapi, bukankah manusia begitu?

Bila bisa perpanjang kontrak,
Mengapa harus nelangsa?

Walau mungkin,

Hati yang sebenarnya meragu dalam kebahagiaan ini.

No comments:

Post a Comment