Saturday, December 22, 2012

Bahagia Itu Sederhana

"Jika bahagia itu sederhana, lalu mengapa kita harus melawati badai untuk melihat pelangi ?" | "karna jika hidup selalu bahagia, maka kau tak akan pernah menghargai moment berharga sekecil apapun itu yang membahagiakanmu"

Seorang teman tiba-tiba saja bertanya kepadaku "apa yang membuatmu bahagia?" katanya. Lalu dalam sekejap, wajahmu muncul dibenakku. Lebih cepat dibanding guntur menyambar tanah. Kata mereka, bahagia itu sederhana. Menikmati moment kecil bersama orang tersayang saja sudah membuatmu tersenyum. Bahagia itu sederhana, membuat orang yang kita cintai tersenyumpun sudah membuat kau bahagia. Tapi mengapa bahagia tidak pernah sesederhana itu ?

"namun, bila saatnya tiba, biarkan embun itu membasahi dindingmu. Melihat untaian senyum pertama dari bibirmu. Lalu, biarkan dia hanyut dalam hangatnya matahari pagi yang kelak akan menemanimu, menggantikannya"

Selalu ada badai sebelum pelangi tampak. Begitu pula emosi. Selalu ada tangis sebelum tawa. Aku mencintaimu. Sedalam laut yang tak ditinggali. Dan sebesar ombak yang menghantam karang. Bahagia itu sederhana. Duduk disampingmu, diam, saling pandang, tanpa ada usaha untuk memecah keheningan sudah lebih dari cukup bagiku.  Menghabiskan detik demi detik dan jam demi jam hanya bercerita tentang mimpi dan harapan tentang masa depan. Bahagia memang sesederhana itu. Jika bersamamu.

"inilah pengorbanan terakhirku, melihat kau bahagia tanpa aku di sisimu"

Bahagia itu sederhana. Namun, itu dulu. Sebelum kehadiranku hanya menjadi bayang bagimu. Aku tak masalah jika kita hanya menghabiskan waktu berdiam diri dan tak melakukan apapun. Aku tak masalah karna memang bahagia itu sederhana. Namun, bahagia itu rumit. Bahagia tidak pernah sesederhana itu. Dia datang. Membuat kehadiranku menjadi tidak berarti bagimu, dia datang, bak matahari yg sangat bersilau, dan kau membutuhkannya, sebagai sumber energimu. Bahagia itu tidak sederhana. Kau duduk bersama dengannya. Berbagi hal yang kukira hanya kau bagi padaku. Mendalami satu sama lain. Kata-kata manis terus terucap darimu untuknya. Bahagia itu tidak sederhana. Karna jika memang bahagia itu sederhana, maka aku tidak mungkin ada di seberang mejamu, mengamatimu dari kejauhan, tersenyum melihatmu tertawa bersamanya, dan bahkan rela memayungi kalian jika hujan turun nanti.

"berbahagialah selama bahagia itu sederhana. Berbagilah dengan orang terkasih selama ia masih ada. Bersenda gurau lah selama ia mendengarkan. Karna kelak, waktu akan mengubah segalanya."


P.S: Adele - Hiding My Heart (acoustic version) 

No comments:

Post a Comment