Thursday, September 12, 2013

Cinta Abadi

Kita hanyalah sepasang pemuda pemudi yang terlalu polos untuk menyambut cinta. Berusaha menggenggamnya saat ia masih terlalu jauh. Berusaha mengejarnya tanpa peduli tersandung berapa kali pun. Tapi cinta selalu berhasil untuk kabur dan menjauh dari kita. Ya, kita, aku dan kamu. 

Cinta selalu mengikutsertakan masa lalu dan masa depan di sisinya. Anganku tentang mengukir masa depan denganmu terlalu cepat kandas ditengah jalan. Karna kamu tak pernah berhasil melepas masa lalumu. Cinta selalu memberi keadilan untuk kedua sisinya, masa lalu ataupun masa depan. Cinta tak pernah mau meninggalkan salah satunya jikalau yang satu enggan untuk beranjak.



Terlalu jauh, engkau dan aku, menyentuh cinta saat tak bisa



Hati ini masih menanti dirimu. Ia meneriakkan namamu disetiap detaknya. Ia belum mengerti kenapa bukan dirinya yang kau pilih untuk menjadi pendamping hati mu. Mengapa retakan diantara hati kita berbeda hingga mereka tak dapat bersatu. Tak bisa kah kita ukir mereka hingga akhirnya dapat bersatu ? Kau pernah mencoba untuk mengukir cinta hingga dua hati bersatu dan kembali ke bentuk sempurna dengannya. Mengapa kau justru kembali berusaha mengukirnya dengan dia yang dahulu  gagal untuk berakhir bahagia ? Tak maukah kau mencobanya sedikit lebih lama denganku ? Beri cinta waktu, ku mohon.



Dan kunanti dirimu dalam setiap detak hati, selalu memanggil namamu.



Namun, tak seperti gua yang menggemakan apa yang kita ucap, kau tak memantulakn namaku saat aku memanggilmu, namun kau justru meneriakkan namanya. Hanya dia, bukan aku, bukan yg lain. Sekuat itu cinta mu pada nya, hingga kau mampu melawan hukum alam dan takdir. Bukan, bukan cinta yang membuat kita buta. Namun kita memang menyengajakan diri kita untuk membutakan diri demi cinta.



Tuhan, ajarku mengerti, apa yang tertulis untukku.
Kau memang tercipta bukan untukku. 



Kini, sekuat apapun aku berusaha untuk menumbuhkan cinta kita di pohon masa depan, semua akan gugur karna tak diairi dengan keseimbangan rasa. Cinta tak akan tumbuh tanpa dipupuki oleh keinginan memiliki. Kini, aku harus melepas mu kembali dengannya. Berbahagialah kau, jangan kau sia kan cinta bila memang itu apa yang kau punya dengannya. Mungkin suatu saat, aku akan mengerti. Mungkin suatu saat, aku akan mengingat kembali kisah cinta kita dan bersyukur pada Tuhan.



Tuhan, biar ku pahami cerita cintaku dengannya hanyalah sepenggal masa indah.
Kau akan kembali dengannya menjalin cinta abadi



Namun sekarang, izinkan aku bersendu. Agar aku kelak bisa melangkah dengan senyum yang terukir di kedua tumit bibirku.

No comments:

Post a Comment